Pages

Minggu, 09 November 2014

Bejalanan ke Balikkappan

Balikpapan/ Billipapan/ Balikkappan adalah kota yang terletak di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), dengan jumlah penduduk sebesar 675.258 jiwa atau sebesar 22% dari keseluruhan pendudukan Kaltim (wikipedia.org). Kota yang terkenal dengan biaya hidupnya yang tinggi ini ternyata menyimpan beberapa tempat wisata yang menarik. 



Saya dan tim dari Warta Bea Cukai pada tanggal 21 Maret 2014, memanfaatkan sisa waktu perjalanan dinas dalam rangka wawancara dengan beberapa pejabat Bea Cukai di Kanwil DJBC , mengunjungi beragam objek wisata yang tidak jauh dari pusat kota. Perjalanan ini kami mulai pada pukul 12.30 WITA dari pusat kota Balikpapan. 

Pasar Inpres Kebun Sayur

Objek wisata pertama yang kami kunjungi adalah Pasar Inpres Kebun Sayur. Mendengar namanya, jangan dikira kalau pasar yang kami kunjungi ini adalah pasar yang menjual sayur-mayur. Pasar Inpres Kebun Sayur ini adalah pasar yang menjual pernak-pernik khas Kaltim. Hanya karena letaknya di jalan kebun sayur kota Balikpapan, sehingga tempat wisata belanja ini terkenal dengan sebutan Pasar Inpres Kebun Sayur.

Pasar ini sangat menarik untuk dikunjungi, karena banyak terdapat produk kerajinan khas masyarakat Balikpapan pada khususnya, maupun Kaltim pada umumnya. Produk kerajinan yang banyak dijual di pasar ini adalah aneka macam perhiasan untuk kaum hawa, seperti kalung, manik-manik, gelang, bros, yang semuanya terbuat dari bebatuan yang mengkilap.

Untuk para pencinta batu permata, di sini terdapat batu permata khas Kalimantan yang sering dikenal dengan nama batu kecubung. Batu kecubung mempunyai banyak warna yang menarik. Harganya pun bervariatif mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Di samping tersedianya kerajinan batu, di Pasar Inpres Kebun Sayur juga tersedia sarung Samarinda, kain batik motif “Ampik” atau motif “Dayak”, serta kerajinan dari suku Dayak seperti senjata Mandau, kain tenun ikat Doyo, baju kurung, dan lain-lain. Tak hanya itu, makanan khas dari masyarakat sekitar juga terdapat di pasar ini, seperti makanan kering “Amplang Kuku Macan” dan masih banyak lagi.Untuk sampai ke Pasar Inpres Kebun Sayur, Anda bisa naik angkutan kota nomor 1, 5 dan 6 atau dengan taksi dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit dari Bandara Sipinggan. 

Taman Wisata Pantai Manggar
Setelah kurang lebih satu jam berada di Pasar Inpres Kebun Sayur, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Wisata Pantai Manggar. Pantai ini cukup melegenda di kalangan masyarakat Balikpapan, dan dijadikan salah satu tempat favorit warga pada liburan akhir pekan.

Pantai Manggar juga dikenal dengan Pantai Segara Sari. Pantai dengan air yang sangat jernih, hamparan pasir yang luas serta gelombang yang kecil memang sangat menarik untuk dikunjungi. Pantai ini terbilang bersih bila dibandingkan dengan beberapa pantai yang ada di Pulau Jawa.

Di area sekitar pantai ini, banyak ditemukan penjual makanan dan minuman dengan tempat yang terbuat dari kayu dan beratap rumbai. Sarana air bersih untuk keperluan mandi dan buang air tersedia di sekitar pantai.
Hanya 25 menit dari pusat kota, Anda bisa menikmati pemandangan pantai yang bagus serta suasana yang teduh karena banyaknya pohon kelapa.

Setelah hampir satu jam berada disana, kami lanjutkan perjalanan menuju objek wisata berikutnya, yaitu tempat penangkaran buaya. 

Penangkaran Buaya Teritip 


Tempat ini tak jauh dari objek wisata Pantai Manggar. Kurang lebih 10 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi, atau dengan angkutan kota nomor 7. Penangkaran buaya ini terletak di kelurahan Teritip kota Balikpapan.

Teritip merupakan pusat penangkaran bagi sejumlah besar buaya di Kaltim. Konon, saat ini terdapat lebih dari 1.400-an buaya, mulai dari buaya muara (Crocodylus porosus), hingga dua spesies buaya yang terancam punah, yaitu buaya air tawar (Crocodylus siamensis), dan buaya supit (Tomistoma segellly).

Buaya-buaya ini dibesarkan di dalam puluhan kandang di lahan seluas kurang lebih 5 hektar. Kandang ini dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu, kandang untuk anak buaya, kandang untuk menimbang berat badan buaya, kandang untuk buaya muda, dan kandang untuk buaya dewasa.

Disebelah kiri jalan menuju area penangkaran terdapat dua ekor gajah lampung. Kedua gajah tersebut terletak di belakang rumah adat Dayak yang dilengkapi dengan menara batu di depannya. Tak jauh dari tempat gajah tersebut dilepas, terdapat kandang monyet dan beberapa ular.

Persis di depan kandang monyet tersebut, juga terdapat penjual makanan. Makanan spesial yang ada di tempat tersebut adalah sate buaya. Namun tidak setiap hari sate buaya tersebut dijual di tempat ini, hanya waktu-waktu tertentu saja seperti akhir pekan dan momen-momen khusus. Sebelum masuk ke dalam area penangkaran, kami sempatkan untuk melihat kandang anak buaya yang berada di luar, serta mengabadikan gambar dengan miniatur patung buaya yang terletak di depan pintu masuk penangkaran.

Di sebelah kanan pintu masuk area penangkaran terdapat papan nama perusahaan  pengelola tempat penangkaran ini. Penangkaran buaya teritip ini dikelola oleh pihak swasta CV. Surya Raya sejak tahun 1993. Kandang buaya yang ada tergolong tertata dengan cukup baik. Papan peringatan yang ada di kawasan ini cukup banyak untuk mengingatkan para wisatawan agar menjaga tata tertib di area tersebut. Namun suasana disekitar area penangkaran ini cukup memacu adrenalin. Bau bangkai ayam makanan buaya yang cukup menyengat, serta suara riak pergerakan ekor buaya di beberapa kandang buaya menambah suasana lebih mencekam.

Sebenarnya di kawasan penangkaran buaya teritip  juga disediakan area untuk berfoto bersama anak buaya, namun sayangnya pada saat kami berkunjung kesana kegiatan foto bersama anak buaya ini sudah tutup. Biaya yang dikeluarkan untuk berfoto dengan anak buaya tersebut cukup murah, hanya Rp 25.000 per foto atau Rp 10.000 apabila Anda membawa kamera sendiri.

Waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WITA, saatnya kami harus kembali ke hotel untuk beristirahat, dan mempersiapkan perjalanan pulang ke Jakarta. Bejalanan ke Balikkappan (“Jalan-jalan ke Balikpapan”, bahasa Banjar) kita akhiri di objek wisata penangkaran buaya. Semoga kami bisa datang ke kota ini kembali, dan mengunjungi beberapa objek wisata menarik lainnya.

==
Tulisan pernah dimuat dalam Majalah Warta Bea Cukai Edisi 474/ Mei 2014

5 komentar:

  1. halo
    blog yang bagus sekali :)
    saya ingin bertanya beberapa hal mengenai bea cukai, bagusnya saya mengkontak bapak melalui apa ya?
    trims :)

    BalasHapus
  2. Izin berkunjung dan menyimak langsung artikelnya gan??

    BalasHapus
  3. asik kayanya kalo jalan-jalan ke balikpapan

    BalasHapus
  4. artikel yang agan posting ini sangat bermanfaat membantu menambah wawasan kami. terimakasih banyak ya..

    BalasHapus
  5. Terimaksih atas infonya,menarik dan menambah wawasan

    BalasHapus

Popular Posts