Bagi Anda yang pernah tinggal di Semarang kira-kira sebelum pertengahan 2011, mungkin dalam rangka kuliah, bekerja atau bahkan berbisnis di Semarang, akan merasakan hal yang berbeda dengan suasana Simpang Lima di hari Minggu pagi sampai menjelang siang.
Dulu, saya atau mungkin Anda sering pergi ke simpang lima di hari Minggu pagi karena beberapa alasan, kalau saya sendiri karena suka dengan makanan atau jajanan yang ada di sana, mulai dari sate ayam sampai dengan lontong sayur padang. Bukan hanya itu, anak dan istri saya pun sering mengajak kesana karena ada beberapa penjual yang menjual beberapa barang keperluan rumah tangga, serta hiburan anak seperti odong-odong, delman dan sebagainya. Banyak dari mereka adalah warga masyarakat kelas menengah kebawah yang datang dari pinggiran kota Semarang.
Namun kalau Anda datang ke Semarang pada saat ini, simpang lima di Minggu pagi yang sebelumnya digunakan sebagai pasar kaget dan sebagai arena hiburan masyarakat menengah kebawah, sekarang berubah menjadi arena olah raga masyarakat rata-rata kelas menengah keatas. Simpang lima dan jalan di sekitar jalan Pahlawan di Minggu pagi ditutup dalam rangka Car Free Day (CFD). Tidak ada penjual makanan, tidak ada penjual keperluan rumah tangga serta hiburan anak-anak. Yang ada hanya para pengendara sepeda, sepatu roda dan alat olah raga lainnya.
Kenapa saya bilang penikmat simpang lima sudah bergeser? karena dari pengamatan saya dan istri saya tentunya, banyak dari para penikmat simpang lima yang memakai sepeda, sepatu roda dan alat olah raga lainnya yang bermerek dan tentunya bernilai tinggi.
Lalu kemanakah mereka para penikmat simpang lima sebelumnya? Ternyata, mereka sekarang bergeser sedikit ke arah timur simpang lima, tepatnya di jalan Ki Mangun Sarkoro atau yang lebih terkenalnya di Jalan Stadion Buku Bekas Semarang. Jadi Anda tidak usah sedih kalau Anda ingin bernostalgia dengan suasana simpang lima di Minggu pagi. Anda bisa berolahraga tepat di area budaran simpang lima sampai dengan jalan Pahlawan, dan kalau sudah laper langsung saja menuju jalan Stadion. Cuman sayangnya lontong sayur Padang langganan saya, yang mangkal di Depan Kantor Polisi Simpang Lima tidak saya ketemukan disana. Padahal rasa lontong sayur tersebut sedikit mengobati kangennya lontong sayur Medan kala saya bertugas disana.
Semarang sekarang, saya rasa memang sudah berbada jauh, sekarang lebih bersih dan jarang rob. Sungai-sungai mulai dikeruk dan dijadikan objek tempat yang menarik untuk di kunjungi, seperti sungai di tepian Semarang Indah dan sungai lainnya. Dan mungkin dalam waktu satu tahun ke depan, fly over Kali Banteng sudah bisa dipakai para pengendara kendaraan bermotor, jadi Anda juga tidak perlu khawatir terjebak kemacetan disana nantinya.
Sekian..
Tidak ada komentar:
PERHATIAN: Jangan meninggalkan komentar SPAM di sini! Silahkan gunakan kotak komentar untuk bertanya atau diskusi terkait materi yang ditulis.
Posting Komentar