Benda, Sirampog, Brebes, Minggu (20-11-2011). KH Masruri Abdul wafat di kota Madinah pada saat beliau melaksanakan ibadah haji. Beliau meninggal setelah sebelumnya mendapatkan perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Al Ansor pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau pukul 05.00 WIB.
Putra almarhum, KH Sholahudin, menuturkan, KH Masruri meninggal saat menunaikan ibadah haji dan mengalami serangan jantung sejak Kamis (17/11) dan langsung menjalani perawatan di RS Al Anshor Madinah. "Abah wafat saat berada di Madinah setelah mengalami sakit jantung," ujarnya, Minggu (20/11).
KH Maruri yang semasa hidupnya, selain pengasuh Ponpes yang memiliki 4.500 santri, juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes, dan pengurus MUI Jawa Tengah.
Wafatnya KH Masruri cukup mengejutkan bagi banyak kalangan, terutama keluarga dan para santri. Sebab, saat berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah pada (14/11) Oktober, dia tampak sehat.
Keberangkatan almarhum ke Tanah Suci juga ditemani istrinya, Wiwik Musdalifah, dan tiga orang anaknya yang juga menunaikan ibadah haji.
"Istri dan tiga anak ikut mendampingi abah berangkat ibadah haji," kata Sholahudin yang anak tertua almarhum ini.
KH Masruri meninggalkan satu orang istri dan 19 anak serta 26 cucu.
Jenazah almarhum atas kesepakatan keluarga dimakamkan di pemakaan Baqi' Madinah setelah dishalatkan di Masjid Nabawi.
"Kami sepakat untuk dimakamkan di sana dan saat beliau hidup juga mengatakan sangat cinta pada Nabi Muhammad dan ingin bisa dekat. Doa itu ternyata dikabulkan dan Abah wafat di Madinah," terang Sholahudin.
Hingga Minggu (20/11) siang, suasana di kediaman almarhum yang berada di komplek Ponpes Al Al Hikmah 2, Brebes, ramai oleh para pentakziah. Tampak datang Yahya Muhaimin mantan Mendiknas di era Presiden Abdurahman Wahid.
(sumber http://www.mediaindonesia.com)
Putra almarhum, KH Sholahudin, menuturkan, KH Masruri meninggal saat menunaikan ibadah haji dan mengalami serangan jantung sejak Kamis (17/11) dan langsung menjalani perawatan di RS Al Anshor Madinah. "Abah wafat saat berada di Madinah setelah mengalami sakit jantung," ujarnya, Minggu (20/11).
KH Maruri yang semasa hidupnya, selain pengasuh Ponpes yang memiliki 4.500 santri, juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes, dan pengurus MUI Jawa Tengah.
Wafatnya KH Masruri cukup mengejutkan bagi banyak kalangan, terutama keluarga dan para santri. Sebab, saat berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah pada (14/11) Oktober, dia tampak sehat.
Keberangkatan almarhum ke Tanah Suci juga ditemani istrinya, Wiwik Musdalifah, dan tiga orang anaknya yang juga menunaikan ibadah haji.
"Istri dan tiga anak ikut mendampingi abah berangkat ibadah haji," kata Sholahudin yang anak tertua almarhum ini.
KH Masruri meninggalkan satu orang istri dan 19 anak serta 26 cucu.
Jenazah almarhum atas kesepakatan keluarga dimakamkan di pemakaan Baqi' Madinah setelah dishalatkan di Masjid Nabawi.
"Kami sepakat untuk dimakamkan di sana dan saat beliau hidup juga mengatakan sangat cinta pada Nabi Muhammad dan ingin bisa dekat. Doa itu ternyata dikabulkan dan Abah wafat di Madinah," terang Sholahudin.
Hingga Minggu (20/11) siang, suasana di kediaman almarhum yang berada di komplek Ponpes Al Al Hikmah 2, Brebes, ramai oleh para pentakziah. Tampak datang Yahya Muhaimin mantan Mendiknas di era Presiden Abdurahman Wahid.
(sumber http://www.mediaindonesia.com)
Beliau adalah Kiyai yang menikahkan saya dengan istri saya, dan beliau adalah ulama yang sangat dipanuti oleh penduduk desa Benda dan sekitarnya, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Nya, dan semoga tumbuh ulama-ulama baru yang meneruskan perjuangan dakwah beliau, demi kemajuan dakwah islam.... amin ya robbal alamin.
Tidak ada komentar:
PERHATIAN: Jangan meninggalkan komentar SPAM di sini! Silahkan gunakan kotak komentar untuk bertanya atau diskusi terkait materi yang ditulis.
Posting Komentar